Forged: Writing in the Name of God-Why the Bible's Authors Are Not Who We Think They Are. The Blackwell companion to the Hebrew Bible. Understanding the Hebrew Bible: a reader's guide.
The IVP Bible Background Commentary: New Testament. A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to St.
“Demon-Possesion and Exorcism in the New Testament.” Churchman, 94(3), 210-225.įerguson, S. A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to Saint Matthew. “The Demonology of the New Testament I.” The Jewish Quarterly Review, 8(4), 576-608.ĭavies, W. Gaebelein (Ed.), The Expositor's Bible Commentary. The New International Commentary on the New Testament. Apa yang paling penting dalam proses pengusiran setan adalah relasi antara pengusir setan dengan Yesus serta keyakinan terhadap kuasa pengusiran setan yang diberikan oleh Yesus. Melalui penelusuran sejauh ini, artikel ini menyimpulkan bahwa teks-teks Perjanjian Baru tidak mengharuskan seseorang untuk mengucapkan nama Yesus ketika mengusir setan. 9:49) dan (3) ayat-ayat narasi pengusiran setan yang tokohnya mengucapkan “dalam/demi nama Yesus” secara verbal (Kis. 1:34) (2) ayat-ayat narasi pengusiran setan yang memunculkan frasa “dalam/demi nama Yesus” dalam narasinya (Mat. Tulisan ini akan menggolongkan ayat-ayat ke dalam tiga kategori: (1) ayat-ayat terkait pengusiran setan yang tidak mengandung pengucapan nama Yesus (Mat. Melalui metode penelitian literatur (kepustakaan), artikel ini mencoba mempertanyakan apakah praktik pengusiran setan mengharuskan seseorang untuk mengucapkan nama Yesus sebagai syarat agar ritual berhasil atau tidak. Survey dilakukan terhadap ayat-ayat di Perjanjian Baru yang terkait dengan preskripsi maupun kisah-kisah pengusiran setan.
Artikel ini ditulis berdasarkan sebuah dugaan bahwa ada praktik-praktik pengusiran setan yang menggunakan penyebutan nama Yesus atau frasa “dalam/demi nama Yesus” dalam proses ritualnya.